Follow Me On Twitter : @Edam_made13

Senin, 03 Desember 2012

David Belle “Melawan Arus”



Popularitas Parkour yang kini mulai mendunia, tidak lepas dari peran sebuah judul film berjudul “YAMAKASI” (2001) yang di sutradarai Ariel Zeiton. Film itu menggambarkan tujuh pemuda geng anggota yamakasi dalam mengatasi berbagai kesulitan kehidupan mereka dengan parkour. Di dunia nyata, mereka tak lain generasi pelopor parkour di Perancis binaan David bele.
Kini aksi-aksi parkour sering di temukan terselip di berbagai tayangan televisi serta film. Beberapa aksi terkenal seperti di pertontonkan dalam film James Bond Casino Royale atau klip video madonna berjudul Jump. Di Indonesia, beberapa tayangan komersial juga menampilkannya. Namun situasi itu tidak lantas membahagiakan David Belle. Pria kelahiran Fecamp, 29 April 1973, ini amat memprihatinkan pihak-pihak yang hanya mengkomersialkan Parkour. David yang di kenal sangat rendah hati itu berpendapat, sebuah aksi parkour sangat jauh dari keinginan pamer atau gagah-gagahan. Semangat kebersamaan dan membantu orang lain yang lebih di utamakan. Berbeda dengan beberapa traceur lain yang lebih memilih untuk terjun ke dunia entertainment dengan memanfaatkan parkour sebagai daya tarik untuk mengeruk keuntungan tanpa memikirkan sebab-akibat yang akan ditimbulkan.
David lebih memilih untuk berkeliling dunia dan membimbing para traceur-traceur baru tanpa memungut biaya dan mau membagikan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan. David Belle bukanlah orang yang anti media, namun dia tidak mau Parkour dimanfaatkan oleh media untuk tujuan tertentu yang nantinya keluar dari konsep parkour yang original saat  diciptakan pertama kali.
Saat video Jump dari Madonna dikeluarkan, David Belle sempat berkomentar di sebuah media. “Madonna hanaya menggunakan parkour untuk menjual video dan musiknya. Bukan mempromosikan parkour”. Padahal, parkour seharusnya menjadi sesuatu kegiatan untuk berlatih menjadi kuat untuk dirinya sendiri yang dapat digunakan untuk menolong orang lain.
Terhadap olahraga yang di ciptakannya, David memang menanamkan nilai-nilai moral yang seperti “melawan arus”. Misal, baginya parkour adalah sebuah sarana pertahanan diri untuk keadaan tidak terduga. berbeda dengan ilmu bela diri yang berlatih untuk bertarung (fight), parkour adalah suatu latihan untuk kabur (flight). Argumentasinya, pada situasi tertentu, setiap orang berhak menentukan tindakan terbaik bagi dirinya. Sedangkan filosofi sesungguhnya, solusi kita harus terus bergerak.
Salah satu nilai moral warisan David yang paling di kenal yakni anti kompetisi. Jangan harap ada kejuaraan atau eksibisi untuk parkour. Alasannya, para traceur bekerja keras untuk kemajuan bersama, bukan untuk saling mengalahkan. Solidaritas dan rasa saling menghormati terus di kembangkan sebagai individu dan komunitas. Karena itu dalam filosofi parkour, kemenangan dan kekalahan tidaklah berarti apa-apa.
Artikel di ambil dari : Intisari. Mind, Body & Soul volume 2